Sahabat Edukasi yang berbahagia...
Pada waktu-waktu sebelumnya, seringkali terjadi permasalah dalam pertolongan guru, sehingga menyebabkan terhambatnya penyaluran dana pertolongan profesi guru tersebut ke rekening para guru.
Berdasarkan isu yang admin rilis dari News.okezone.com bahwasannya, mulai dikala ini, proses penyaluran pertolongan profesi guru sekarang tidak ribet lagi sehabis adanya kerjasama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan sejumlah bank di Indonesia yang ditunjuk sebagai bank penyalur TPG (Tunjangan Profesi Guru).
Direktur Bidang Jaringan dan Layanan BNI, Atik Sulistyawati menyatakan, peran guru sangat penting lantaran mereka yaitu jagoan tanpa tanda jasa. "Kami dari sektor perbankan mendukung tugas tersebut," ujar Atik dalam kegiatan penandatanganan nota kerjasama Kemendikbud dengan banyak sekali bank di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Atik berharap, mereka dapat membangun sistem integrasi dengan Kemendikbud. Dan di masa depan, meningkatkan pelayanan pada banyak sekali kegiatan untuk memperbaiki kesejahteraan guru. "Kami siap melayani hal itu. Guru-guru dapat ikut pembinaan untuk meningkatkan kualitas guru dalam perbankan," ujarnya.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Supranata berterima kasih kepada bank-bank kawan yang sudah membantu Kemendikbud. Dia juga memberikan ajakan lain. "Semoga bank kawan ini dapat memperlihatkan pelayanan khusus untuk para guru berkualitas," imbuh Pranata.
Mengenai besaran pertolongan profesi guru secara nasional, yang mana di tahun 2015 ini, pemerintah telah menganggarkan Rp. 77 triliun untuk pertolongan guru. Dan pada tahun 2016 mendatang, angka tersebut akan naik menjadi menjadi Rp. 80 triliun, dengan Rp. 7 triliun di antaranya untuk guru-guru non PNS.
Dari jumlah itu, Rp. 73,6 triliun rupiah ditransfer kawasan ke kabupaten dan kota seluruh Indonesia," ungkap Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Supranata, di Kemendikbud, Rabu (30/9/2015).
Pranata menyebut, kenaikan pertolongan itu disebabkan banyak sekali hal. Di antaranya lantaran meningkatnya jumlah guru yang mempunyai akta pendidik.
"Tahun ini akan ada 166 ribu guru yang menjalani proses sertifikasi. Nah, uang tunjangannya sudah dianggarkan sekira Rp. 3 triliun meski guru tersebut belum lulus pada kegiatan sertifikasi," imbuh Pranata.
Selain itu, kenaikan pertolongan juga disebabkan adanya kenaikan honor pokok sekira lima atau tujuh persen. Faktor lainnya, kenaikan pangkat dan golongan para guru.
"Dana pertolongan guru untuk periode ini akan disalurkan pada 9-16 Oktober. Dan akan diterima mereka yang berhak," tuturnya.
No comments:
Post a Comment