Sahabat Edukasi yang berbahagia…
Ada beberapa metode pembelajaran bagi anak, dan tentunya semua metode pembelajaran bertujuan untuk mengoptimalkan efektifitas pada suatu pembelajaran itu sendiri.
Salah satu metode pembelajaran efektif bagi anak yang telah populer diseluruh dunia salah satunya yaitu metode Read Aloud (membacakan buku untuk anak). Terkait dengan hal tersebut, berikut share khusus dari situs Kemdikbud.go.id yang bertajuk Read Aloud, Metode Membacakan Buku untuk Anak-anak pada momen hari buku sedunia (tanggal 23 April 2015) selengkapnya…
World Book Day atau Hari Buku Sedunia yaitu program tahunan yang dirayakan setiap tanggal 23 April. Untuk ikut merayakan Hari Buku Sedunia, Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan acara “Pencanangan Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita (Read Aloud) untuk Anak” pada bulan Mei 2015.
Read Aloud merupakan salah satu metode membacakan buku untuk anak. Metode ini diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya The Read Aloud Handbook. Read Aloud yaitu metode mengajarkan membaca yang paling efektif untuk bawah umur alasannya yaitu dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu acara yang menyenangkan. Juga membuat pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memperlihatkan cara membaca yang baik (reading role model).
Saat usia emas (golden age), yaitu 0-5 tahun, anak akan sanggup menyerap dengan sangat cepat. Dengan potensi yang sedemikian ahli itu, maka mengenalkan anak untuk membaca di usia dini tentunya tidak menjadi masalah, asalkan caranya tidak membuat anak stress bahkan terbebani harus bisa membaca. Yang dilakukan bukan membuat anak bisa membaca, tapi membuat anak suka membaca.
Read aloud sanggup dimulai semenjak dini, bahkan semenjak semester ke-3 kehamilan. Karena itu semakin dini buku diperkenalkan, maka balasannya akan semakin optimal dalam upaya menumbuhkan kecintaan anak pada buku dengan bonusnya anak akan bisa membaca dengan sendirinya.
Read Aloud juga sanggup dilakukan di mana saja dan kapan saja. Bisa di rumah, dikala hendak tidur, sepanjang perjalanan berkendara, menunggu pesawat atau kereta api, atau dikala menunggu antrian dokter. Yang perlu diperhatikan yaitu frekuensi dan konsistensi melaksanakan read aloud. Rutinitas yaitu kunci utama keberhasilannya.
Manfaat read aloud antara lain sanggup membangun keterampilan literasi melalui pengenalan bunyi, intonasi, kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Read Aloud juga membantu anak menambah kosa kata, terutama kosa kata bahasa buku yang dipergunakan untuk membaca.
Kedekatan orang bau tanah dengan anak juga bisa dicapai alasannya yaitu anak terbiasa dengan bunyi orang bau tanah dan terdapat ‘skin to skin contact’ ketika membacakan cerita, serta terdapat juga kedekatan dengan buku. Orang bau tanah yang membacakan kisah kepada anak juga pribadi menjadi pola membaca bagi anaknya (reading role model). (Desliana Maulipaksi)
No comments:
Post a Comment