Showing posts with label INFO KEMENDIKBUD RI 2015. Show all posts
Showing posts with label INFO KEMENDIKBUD RI 2015. Show all posts

Thursday, December 12, 2019

Terbaik Kemendikbud Buka Registrasi Calon Pendidik Pns / Non Pns Untuk Di Malaysia Dan Filipina Hingga 13 April 2015

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuka rekrutmen calon pendidik untuk menunjukkan layanan pendidikan bagi belum dewasa tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dan Mindanao, Filipina. Jumlah calon pendidik yang akan direkrut sebanyak 90 orang, terdiri atas 20 orang pendidik Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 70 orang pendidik non Pegawai Negeri Sipil (non-PNS).

Pemberitahuan wacana rekrutmen tersebut dimuat dalam Surat Edaran Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dirjen Pendidikan Dasar (P2TK Dikdas) Kemendikbud Nomor 1428/C.5.1/LL/2015 wacana Rekrutmen Calon Pendidik ke Malaysia dan Mindanao.

Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (P2TK Dikdas) Kemendikbud, Sumarna Surapranata, mengungkapkan perekrutan 90 orang pendidik tersebut yaitu untuk menggantikan para pendidik yang telah jawaban masa tugasnya.

"Kita akan merekrut sekitar 90 orang untuk mengajar di Johor, Kinabalu, Sabah, Serawak, dan Mindanao. Mereka untuk mengganti guru-guru kita yang sudah ada di sana, ibarat kontrak kerjanya sudah dua kali diperpanjang, atau memang sudah pengen pulang ke sini. Kita akan mengganti 90 orang itu," jelasnya Selasa (07/04/2015).

Karena keterbatasan wilayah tugas, Sumarna menyampaikan akan mengutamakan para guru yang berasal dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari kegiatan Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T).

"Di sana daerahnya masih perkebunan kelapa sawit, jadi masih sepi dari keramaian. Kalau mau kemana-mana jauh, apalagi mau berbelanja kebutuhan hidup. Untuk itu, kita perlu guru dengan mental dan jiwa mengajar yang lebih, cinta kepada anak-anak, sehingga SM3T kita prioritaskan," ujarnya.

Berdasarkan data Direktorat P2TK Dikdas wacana analisis kebutuhan guru tahun 2015, perekrutan 90 pendidik ini akan mengisi kebutuhan di empat forum yang memfasilitasi layanan pendidikan bagi para anak TKI. Rinciannya yaitu 13 pendidik PNS di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), 35 guru non PNS di Community Learning Center-Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu (CLC-KJRI Kota Kinabalu), 35 guru non PNS di forum swadaya masyarakat Humana-Konsulat Republik Indonesia Tawau (KRI Tawau), dan tujuh guru PNS di Mindanao, Filipina,  dengan rincian satu guru kelas, dua guru mata pelajaran Matematika, dua guru IPA, dan dua guru IPS.

Berdasarkan kebutuhan, komposisinya meliputi 12 guru untuk Pendidikan Guru SD (PGSD), 15 guru untuk mata pelajaran IPA, 13 guru IPS, 10 guru  Bahasa Indonesia, 10 guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), 12 guru Matematika, tujuh guru Agama Islam, enam guru Olah Raga, lima guru Seni Budaya dan Keterampilan. Khusus guru Olahraga, Agama Islam dan Seni Budaya, Sumarna mengatakan, ketiga mata pelajaran tersebut akan menjadi kegiatan studi kekhususan, sehingga guru yang dikirim harus mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai.

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dirjen Pendidikan Dasar (P2TK Dikdas) Kemendikbud Nomor 1428/C.5.1/LL/2015 wacana Rekrutmen Calon Pendidik ke Malaysia dan Mindanao.

Syarat registrasi bagi guru jalur PNS sebagai berikut:

(1)  Berusia maksimal 40 tahun ketika pendaftaran;
(2)  Berkualifikasi akademik minimal Strata 1/Diploma 4;
(3)  Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif minimal 2,7 dengan skala 4,00;
(4)  Memiliki akta pendidik;
(5)  Memiliki masa kerja minimal lima tahun;
(6)  Mendapatkan izin mengajar di Malaysia atau Mindanau dari pemerintah tempat yang bersangkutan;
(7)  Memiliki kemampuan Bahasa Inggris baik;
(8)  Memiliki Kemampuan berorganisasi, seni dan budaya, serta olahraga;
(9)  Menguasai komputer;
(10)  Memiliki kemampuan menciptakan media pembelajaran dan metode mengajar;
(11) Memiliki keterampilan atau kecakapan hidup, ibarat menjahit, menyulam, memasak, elektro, percetakaan, menganyam, dan sebagainya).

Sedangkan persyaratan registrasi bagi guru jalur non PNS sebagai berikut:

(1)  Berusia maksimal 30 tahun dikala pendaftaran;
(2)  Diutamakan bagi lulusan pendidikan profesi guru pasca sarjana mendidik di wilayah 3T dari kegiatan studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Matematika, Agama Islam, dan Keolahragaan;
(3)  Memiliki kemampuan berbahasa Inggris;
(4)  Memiliki pengalaman berorganisasi, kemampuan dalam bidang seni dan budaya, olahraga, dan keterampilan atau kecakapan hidup (menjahit, menyulam, memasak, elektro, percetakaan, menganyam, dan sebagainya).

Para pendidik yang ditempatkan di lokasi-lokasi di atas akan mendapat sejumlah hak terkait yang dituangkan dalam surat perjanjian kerja selama dua tahun. Bagi pendidik jalur PNS, akan mendapat insentif sebesar Rp. 15 juta/bulan dari pemerintah pusat.

Selain itu juga mendapat dukungan profesi bagi yang sudah lulus sertifikasi, di samping tetap mendapat honor pokok dari pemerintah tempat yang bersangkutan. Sedangkan bagi pendidik jalur non PNS akan mendapat insentif dari pemerintah sentra sebesar Rp. 15 juta/bulan, beserta izin liburan sesuai ketentuan berlaku.

"Insentif Rp. 15 juta/bulan itu memang insentif khusus dari pemerintah pusat, alasannya mereka mengajar 800 KM atau lebih dari sentra kota, yang susukan ke sana masya-Allah jauhnya," terang Pranata.

Seleksi penerimaan dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama, seleksi administrasi. Pada tahap seleksi administrasi, bagi pendidik jalur non PNS, Direktorat P2TK Dikdas akan berhubungan dengan lima Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), yaitu Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Negeri Medan.

Setiap LPTK akan menyeleksi secara manajemen calon pendidik yang berasal dari alumnus kegiatan SM3T, kemudian menentukan 50 orang calon pendidik sesuai kriteria yang telah ditentukan, untuk selanjutnya diikutkan dalam seleksi tingkat pusat.

Sedangkan bagi pendidik jalur PNS, seleksi manajemen dilakukan oleh Direktorat P2TK Dikdas terhadap  calon pendidik non-SM3T dan guru PNS yang mendaftar. Selanjutnya sebanyak 30 guru  non-SM3T dan 45 orang guru PNS yang terpilih akan diikutsertakan pada seleksi pusat. Kemudian akan dilakukan seleksi tertulis, berupa tes potensi akademik (TPA), wawancara, dan micro teaching oleh tim seleksi pusat.

Berikut jadwal rekrutmen dan seleksi: registrasi di LPTK yang ditunjuk pada tanggal 31 Maret-13 April 2015; penyerahan formulir yang telah diisi ke LPTK (bagi pendaftar SM3T) dan ke Direktorat P2TK Dikdas (bagi pendaftar non SM3T dan PNS) pada tanggal 13 April 2015; proses verifikasi berkas atau seleksi manajemen pada tanggal 14-16 April 2015, dan; pengumuman hasil seleksi manajemen pada tanggal 20 April 2015. ***

Wednesday, December 11, 2019

Terbaik Pandang Siswa Berprestasi Itu Tidak Hanya Dalam Bidang Sains, Namun Juga Bagi Mereka Yang Mempunyai Potensi Kreatifitas

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Menarik sekali saya membaca publikasi pada situs Kemendikbud RI pada hari ini, di mana pada umumnya ketika ini siswa yang berprestasi cenderung dipandang bagi siswa yang berprestasi dalam bidang sains.

Padahal di negara-negara maju potensi kreatifitas bagi siswa menjadi salah satu faktor penting dalam memajukan negaranya selain mereka mempunyai kompetensi tinggi dalam bidang sains juga. Terkait dengan hal tersebut, berikut share selengkapnya….

Saat ini di Indonesia berbagai para siswa pemenang olimpiade di bidang sains. Namun, siswa yang berprestasi itu tidak hanya di bidang sains saja sehingga perlu mengubah cara pandang masyarakat terhadap siswa berprestasi dan perlu menumbuhkan prestasi siswa di seluruh potensinya, menyerupai prestasi melukis, prestasi menari, dan sebagainya.

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, pada ketika menawarkan sambutan dalam program pembukaan Pameran Tunggal Hanafi berjudul Biografi Visual "Oksigen Jawa" di Bandung, Jumat, (17/4/2015).

Mendikbud mengungkapkan, kalau pendidikan untuk masa depan Indonesia masih berkonsentrasi di bidang sains saja maka negeri ini akan tertinggal oleh negara-negara lain menyerupai Korea Selatan, Cina, Taiwan, Singapura, dan sebagainya. Hal ini, kata dia, dikarenakan pendidikan Indonesia sudah berkonsentrasi di bidang sains pada 20 hingga 30 tahun yang lalu. "Di masa depan yang diperlukan lebih banyak bawah umur yang satu sisi menguasai sains tapi sisi lain mempunyai potensi kreatifitas yang terbangunkan secara besar-besaran," ujarnya.

Mendikbud menyebutkan, Indonesia mempunyai lebih dari 800 bahasa sebagai lisan budaya. Jumlah ini, kata dia, yaitu variasi budaya yang luar biasa dan sanggup disinkronisasi ke dalam ruang kelas. "Indonesia akan berubah. Mari kita mulainya di pendidikan," ujarnya.

Mendikbud mengatakan, pendidikan perlu diberikan kesempatan untuk memunculkan lisan budaya di semua aspek. Jika ini bisa dilakukan, kata dia, ke depan Indonesia akan bisa mempunyai orang-orang dengan kreatifitasnya bisa mengembalikan nama Indonesia di jajaran negara-negara besar di dunia. (Agi Bahari)

Terbaik Direktorat Pelatihan Pendidikan Keluarga Kemendikbud Sudah Dibentuk

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Seperti pada wacana yang sebelumnya muncul yakni akan adanya Direktorat Keayahbundaan yang pada hasilnya di tahun 2015 ini dibentuklah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Terkait dengan telah dibentuknya Ditjen Pembinaan Pendidikan Keluaraga ini, berikut share dari situs Kemdikbud RI selengkapnya…

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentuk unit gres dengan nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga yang menangani pendidikan keluarga dan keorangtuaan.

Berdasarkan persetujuan Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang kemudian ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 11 tahun 2015 perihal Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukan bahwa Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud.

Direktorat gres tersebut akan mempunyai empat subdirektorat yaitu :

1.   Subdirektorat Pendidikan Bagi Orangtua,
2.   Subdirektorat Pendidikan Anak dan Remaja,
3.   Subdirektorat Program dan Evaluasi, serta
4.   Subdirektorat Kemitraan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Ella Yulaelawati menyampaikan, nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga dirasa lebih sempurna dibandingkan Direktorat Keayahbundaan yang diusung sebelumnya alasannya yaitu direktorat ini tidak hanya memperlihatkan ruang bagi orang renta utuh tetapi juga ruang bagi orang renta tunggal. “Kami telah menjaring masukan dan melaksanakan curah pendapat dengan akademisi, komunitas, penggiat pendidikan keorangtuaan, dan beberapa pihak yang terkait,” katanya ketika diwawancarai di kantor Kemendikbud simpulan pekan lalu.

Ella menyebutkan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga mempunyai beberapa agenda utama di antaranya : penanganan sikap perundungan (bullying), pendidikan penanganan remaja, penguatan prestasi belajar, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan huruf dan kepribadian, serta pendidikan sikap destruktif.

“Direktorat gres ini juga akan membuatkan agenda pencegahan perdagangan orang, narkoba, dan HIV AIDS semoga keluarga Indonesia menjadi lebih kuat,” ujarnya.

Sasaran utama yang ingin dicapai dari sejumlah agenda Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud di atas yaitu meningkatnya terusan dan mutu layanan pendidikan khususnya pendidikan keluarga bagi masyarakat Indonesia. Pendidikan keluarga tersebut tidak hanya meliputi orang renta kandung saja tetapi juga wali atau orang remaja yang bertanggung jawab dalam mendidik anak.

Layanan pendidikan keluarga yang diberikan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemendikbud dimaksudkan semoga masyarakat Indonesia yang berusia remaja mengetahui dan memahami perihal cara mendidik anak semenjak janin sampai tumbuh dewasa. Kemendikbud menargetkan sampai 2019 sejumlah 4.343.500 orang remaja akan memperoleh layanan pendidikan keluarga tersebut. (Yohan Rubiyantoro/HK/Agi Bahari)

Terbaik Kemendikbud Terus Dorong Penambahan Smk, Proses Pembelajaran Sma Menjadi 5 (Lima) Semester

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Di jaman yang membutuhkan SDM yang bukan hanya berakal tapi juga berkompetensi tinggi menyerupai pada masa kini ini, dalam rangka mewujudkan kualitas pendidikan Indonesia yang lebih tinggi dan merata, saluran pendidikan sedang terus diupayakan pemerintah untuk menjangkau di seluruh penjuru negeri, menyerupai yang menjadi salah satu aktivitas prioritas Kemendikbud dengan terus menambah jumlah Sekolah Menengah kejuruan (Sekolah Menengah Kejuruan) khususnya di tempat Papua.

"SMK tidak saja sekadar menjadi tempat training dan mendidik anak-anak. Sekolah Menengah kejuruan ke depan, akan dijadikan sebagai sentra pengembangan dan distribusi kemajuan bagi masyarakat setempat. Bagian pemerintah untuk membantu menyiapkan infrastrukturnya," beber Mendikbud Anies Baswedan di Jakarta, Rabu (29/4).

Lanjutnya, dikala mendirikan sebuah Sekolah Menengah kejuruan Pertanian bukan hanya sekadar mendidik belum dewasa biar mengerti dan menguasai ilmu di bidang pertanian saja. Tetapi Sekolah Menengah kejuruan Pertanian tersebut dibutuhkan sanggup menjadi tempat para petani dan pihak-pihak lainnya yang terlibat di bidang pertanian untuk bertukar pikiran, mencari perubahan teknologi, dan lain-lain. "Jadi tempat ini centre for change, bukan sekadar centre for training," ujarnya.

Mendikbud mengungkapkan, sebanyak 55 hingga 60 persen siswa di Indonesia yang lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Ke depan, kata dia, proses pembelajaran seluruh mata pelajaran untuk jenjang Sekolah Menengan Atas akan diselesaikan selama lima semester dan di awal semester enam akan dilaksanakan ujian baik ujian nasional maupun ujian sekolah.

Diharapkan dengan contoh tersebut siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya sanggup menyiapkannya dengan baik. Bagi siswa yang tidak ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya akan dipersiapkan training khusus oleh negara sesuai minat siswa tersebut.

"Dengan begitu belum dewasa kita tidak dipaksa untuk lalu lulus enam semester malah gundah mau melaksanakan apa setelah itu," tandasnya. (esy/jpnn)

Terbaik Salah Satu Tujuan Pendidikan Nasional, Membentuk Siswa Berkarakter Pancasila

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini mengambil tema “Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila”. Gerakan Pencerdasan dan penumbuhan generasi berkarakter Pancasila ialah sebuah ikhtiar mengembalikan kesadaran perihal pentingnya huruf Pancasila dalam pendidikan Indonesia.

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, dikala memperlihatkan pidato pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2015, di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Sabtu (2/5/2015).

Mendikbud mengungkapkan, pendidikan bertujuan untuk menyebarkan potensi penerima didik supaya menjadi insan yang beriman, bertaqwa kepad Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. “Itulah huruf Pancasila yang menjadi tujuan Pendidikan Nasional,” ujarnya.
Mendikbud berpendapat, untuk menumbuhkembangkan potensi anak didik berkarakter Pancasila tersebut memerlukan huruf pendidik dan suasana pendidikan yang tepat. Sekolah, kata dia, sebaiknya ibarat yang disebut oleh Ki Hadjar Dewantara sebagai “Taman” di mana taman ialah daerah yang menyenangkan. “Anak tiba ke taman dengan senang hati, berada di taman juga dengan senang hati dan pada dikala harus meninggalkan taman maka anak akan merasa berat hati,” tuturnya.

Mendikbud menjelaskan, sekolah yang menyenangkan mempunyai banyak sekali karakter. Pertama, kata dia, sekolah yang melibatkan semua komponennya, baik guru, orang tua, dan siswa dalam proses belajarnya dan kedua ialah sekolah yang pembelajarannya relevan dengan kehidupan. Dia mengatakan, huruf selanjutnya ialah sekolah yang pemberlajarannya mempunyai ragam pilihan dan tantangan, di mana masing-masing siswa diberikan pilihan dan tantangan sesuai dengan tingkatannya. “Karakter terakhir ialah sekolah yang pemberlajarannya memperlihatkan makna jangka panjang bagi penerima didiknya,” ucapnya.

Mendikbud mengimbau, pada Hardiknas tahun ini, setiap satuan pendidikan berupaya mengembalikan semangat dan konsep Ki Hadjar Dewantara dimana sekolah harus menjadi daerah berguru yang menyenangkan. Sebuah wahana belajar, kata dia, sanggup menciptakan para pendidik mencicipi mendidik para siswa sebagai sebuah kebahagiaan dan menciptakan para penerima didik mencicipi berguru juga sebagai sebuah kebahagiaan. “Pendidikan yang menumbuhkembangkan potensi penerima didik supaya menjadi insan berkarakter Pancasila,” katanya.

Mendikbud menekankan, ikhtiar untuk memajukan pendidikan Indonesia hanya akan terwujud apabila semua pihak bekerja keras dan membuka lebar-lebar partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam pendidikan. Pendidikan, kata dia, bukan hanya urusan kedinasan di pemerintahan melainkan urusan dan tanggung jawab semua pihak dalam memajukan pendidikan Indonesia. “Selamat Hari Pendidikan Nasional, jayalah Indonesia,” pungkasnya. (Agi Bahari)

Terbaik Jangan Bebankan Kepada Anak Di Usia Dini Pendidikan Yang Rumit, Berikan Kesempatan Kepada Mereka Untuk Bermain

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengaku terhenyak ketika berjalan-jalan di toko buku menemukan ada kartu baca untuk bayi delapan bulan. Pernah juga ia melihat buku seputar persiapan tes masuk Taman Kanak-kanak (Taman Kanak-kanak) yang dijual di toko buku tersebut. “Anak Taman Kanak-kanak masuk dengan tes?” tanya Mendikbud dalam Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Yogyakarta, Kamis (28/5).

Di hadapan lebih dari 6.300 pendidik PAUD dari 19 provinsi di Indonesia, Mendikbud mengungkapkan, banyaknya buku semacam itu menciptakan orang renta merasa takut anaknya akan tertinggal, bahkan terbelakang, jikalau tidak diberikan bahan pendidikan sebanyak mungkin di usia dini. “Jangan hingga bawah umur kita dibekali dengan target-target pendidikan yang rumit.  Tugas kita yakni menyadarkan bahwa ini yakni masa mereka meneruskan abjad pembelajar. Memberikan mereka kesempatan untuk bermain,” tutur Mendikbud.

Dalam buku yang pernah ditulis Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, disebutkan bahwa bermain yakni tuntutan jiwa anak untuk menuju arah kemajuan hidup jasmani maupun rohani. Mendikbud menambahkan, di Taman Kanak-kanak itulah harus dipastikan kurikulum yang diterapkan menciptakan proses berguru semakin menyenangkan bagi semua anak usia dini.

“Karenanya kita harus jauhkan anak dari apa yang disebutkan oleh Ki Hajar Dewantara yakni dasar-dasar pendidikan kolonial, yaitu perintah dan hukuman. Gaya pendidikan semacam itu justru akan mengoyak batin anak, rusak kebijaksanaan pekertinya, sebab selalu di bawah paksaan dan eksekusi yang sering kali tidak setimpal dengan kesalahan yang dilakukan,” ungkapnya membacakan apa yang pernah ditulis Ki Hajar Dewantara.

Sebaliknya, lanjut Mendikbud mengutip goresan pena Ki Hajar, mendidik anak seharusnya dengan ketertiban dan tata tentram yang bisa menjaga kelangsungan batin anak. Tetapi anak juga dihentikan dibiarkan terlalu bebas. Hal yang perlu dilakukan yakni tetap mengamati dan membimbing anak sehingga tumbuh sesuai kondratnya sendiri

“Sudahkah kita sebagai pendidik, orang tua, dan masyarakat menyadari konsep Bapak Pendidikan ini? Bukankah kita ingin semoga bawah umur kita tumbuh besar sesuai zamannya, bukan tumbuh besar sekadar menciptakan kita yang mendidik merasa puas. Puas hari ini belum tentu baik di masa depan,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Daerah spesial Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X yang juga hadir membuka acara seminar nasional tersebut mengatakan, persepsi ihwal PAUD seharusnya diluruskan. Harus disadari PAUD bukan untuk mendinikan sekolah dengan mengajarkan hal-hal yang belum saatnya. PAUD semestinya diadaptasi dengan tahap perkembangan dan potensi anak dan diajarkan melalui cara bermain semoga tidak merampas hak anak.

PAUD di Indonesia mempunyai keunikan yang disebut holistik dan integratif. Harapan saya semoga PAUD bisa melaksanakan assessment talenta dan minat akseptor didik, semoga anak bisa diarahkan sesuai potensinya,” ujarnya. (Ratih Anbarini)

Terbaik Presiden Ri: Orang Renta Diperlukan Dampingi Anak Untuk Rajin Belajar

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Peran orang renta menjadi yang utama dalam menunjukkan pendidikan dan pendampingan kepada anak, khususnya dalam mendampingi anak untuk sanggup lebih rajin dalam belajar. Demikian disampaikan Presiden Republik Indonesia dikala menyapa para akseptor Kartu Indonesia Pintar (KIP) tahap dua, di Daerah spesial Yogyakarta (DIY), Senin (04/05/2015).

Orang renta juga sanggup menunjukkan dorongan kepada anak untuk memakai waktu sebaik mungkin dalam belajar. Namun jangan dipaksakan,” tutur Presiden.

Pada kesempatan ini, sehabis simpulan membagikan KIP secara simbolis kepada 10 siswa, Presiden mengajak tiga orang siswa yaitu Dian, Rahmat, dan Sudaryono untuk berdialog. Dian seorang siswi kelas enam dari salah satu Sekolah Dasar Negeri di Desa Taman Martani. Ia memberikan kegiatan rutin berguru di rumah mulai dari pukul 19.00 WIB s.d. 20.00 WIB.

Sama halnya juga dengan Rahmat seorang siswa kelas delapan dari SMP Negeri 4 Kalasan, melaksanakan acara berguru di rumah mulai dari pukul 19.00 WIB s.d. 20.00 WIB. Berbeda dengan Dian, salah satu siswa kelas tujuh SMP Muhammadiyah Kalasan, Rahmat memberikan kepada Presiden mengenai acara berguru rutin di rumah. Ia selalu berguru di rumah dilakukan mulai dari pukul 19.00 WIB s.d. 21.00 WIB.

Menanggapi penyampaian dari para siswa dan siswi tersebut, Presiden merasa senang alasannya yaitu para siswa tersebut mempunyai huruf baik dengan kemauan untuk jujur menyampaikan kebenaran. Presiden berpesan kepada para siswa untuk tingkatkan lagi semangat belajar. ”Jika ingin menyerupai Bapak Anies Baswedan, belajarlah yang giat. Tambah lagi waktu untuk belajarnya,” pesan Presiden.

Presiden berharap, dengan adanya KIP, siswa sanggup lebih produktif lagi. Orang renta sanggup membantu anak-anaknya untuk memanfaatkan kartu ini sesuai peruntukannya, dan dihentikan disalahgunakan. “Mari para orang renta untuk gotong royong meningkatkan semangat berguru para anak-anak. Negara menunjukkan akomodasi KIP, maka gunakan dan manfaatkan kartu ini. Jadilah anak pintar,” pungkas Presiden. (Seno Hartono)

Tuesday, December 10, 2019

Terbaik Kemendikbud Ubah Struktur Gres Sesuai Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 Ihwal Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mengalami perubahan struktur sesuai Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 wacana Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal yang paling tampak dalam perubahan struktur tersebut yakni perampingan unit eselon 1, dari sembilan menjadi delapan unit utama sebab adanya penggabungan Ditjen Pendidikan Dasar dengan Ditjen Pendidikan Menengah menjadi Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen).

Selain itu, ada dua unit utama yang mengalami perubahan nomenklatur. Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI) bermetamorfosis Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Sedangkan Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP) bermetamorfosis Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan. Sementara lima unit utama lain tidak berubah nomenklatur, yaitu Sekretariat Jenderal (Setjen), Inspektorat Jenderal (Itjen), Ditjen Kebudayaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang).

Dalam Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tersebut juga disebutkan ada empat jabatan pimpinan tinggi untuk staf ahli, yaitu Staf Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing, Staf Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah, Staf Ahli Bidang Pembangunan Karakter, dan Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan.

Perubahan struktur juga terjadi pada unit eselon 2 yang menjalankan fungsi hubungan masyarakat (humas) Kemendikbud. Sebelumnya Humas Kemendikbud berada di unit eselon 2 dengan nama Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (PIH). Sesuai Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015, PIH bermetamorfosis Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) yang secara struktural berada di bawah Setjen Kemendikbud.

Unit eselon 2 lain yang mengalami perubahan struktur yakni Pusat Arkeologi Nasional (Arkenas) yang berubah nama menjadi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Sebelumnya Arkenas yakni unit eselon 2 yang secara struktural berada di bawah Setjen Kemendikbud. Namun menurut Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015, Arkenas menjadi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang secara administratif dibina oleh Badan Penelitian dan Pengembangan dan secara teknis dibina oleh Ditjen Kebudayaan.

Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 wacana Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 April 2015 oleh Mendikbud Anies Baswedan. Permendikbud ini lalu diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 April 2015 oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly, sesuai Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 593. (Desliana Maulipaksi)

Friday, November 1, 2019

Terbaik Tidak Hanya Prestasi Akademik, Jiwa Kepemimpinan (Leadership) Siswa Pun Harus Dilatih

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Berikut share info dari Kemdikbud RI yang ditujukan bagi Rekan-rekan guru/pendidik terhadap kualitas penerima didik kita, yang mana untuk membuat generasi pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia tercinta di masa depan yang berkualitas. 

Oleha alasannya yakni itu, kita dituntut tidak hanya mengedepankan prestasi akademik siswa namun jiwa kepemimpinan (leadership) mereka juga harus dilatih.

Hal tersebut dikarenakan dalam jiwa setiap insan tertanam banyak sekali potensi yang besar. Untuk itu, tidak hanya akademik saja, tetapi juga jiwa kepemimpinan siswa dilatih untuk membuat pemimpin-pemimpin masa depan


Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan ketika mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA ) Negeri 1 Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (26/02/2015).

“Indonesia yakni negara yang hebat, untuk itu ciptakan pemimpin-pemimpin gres bangsa,” tutur Mendikbud di depan seluruh kepala sekolah, dan perwakilan guru-guru di Kota Surakarta yang berkumpul di SMAN 1 Surakarta.

Indonesia, kata Mendikbud, dibangun dengan gagasan dan cita-cita. Indonesia membangun persatuan dan kesatuan tanpa banyak bicara. Sampaikan hal ini kepada seluruh bawah umur didik, biar seluruh bawah umur bangsa gembira terhadap Indonesia.

Berikan perspektif positif kepada anak. Tumbuhkan otak kanan dan kiri, biar mempunyai aksara baik, kompetensi global, dan lalu punya mimpi yang tinggi sebagai modal masa depan,” ucap Mendikbud.

Dalam kesempatan ini, Mendikbud memberikan mengenai pelaksanaan ujian nasional tahun (UN) 2015. UN tahun ini, kata Mendikbud, tidak lagi menjadi syarat kelulusan, tetapi dilakukan untuk mengatahui capaian kompetensi. “Buktikan bahwa seluruh siswa telah mengikuti UN dengan jujur untuk melihat hasil capaian mencar ilmu yang telah dilakukan, dan memperoleh nilai yang baik,”tutur Mendikbud.

Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan Mendikbud di Kota Surakarta. Kehadiran Mendikbud, kata dia, sebagai upaya memotivasi para pendidik dan penerima didik, sehingga sanggup membuat semakin majunya dunia pendidikan dan kebudayaan di Kota Surakara.

“Tumbuhkan aksara positif dalam pendidikan. Buatlah pola yang nyata, karena  aksara bukan rumusan aneh tetapi menjadi rumusan yang riil,” pesan Hadi kepada para kepala sekolah dan guru yang turut hadir di SMAN 1 Surakarta.(Seno Hartono)

Thursday, October 31, 2019

Terbaik Di Balik Siswa Yang Ahli Ada Guru Yang Ahli - Guru Ahli Sanggup Membuat Suasana Berguru Yang Menyenangkan Bagi Siswa

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Khususnya sebagai guru, tentu saja salah satu keinginan sekaligus tujuan utama kita yaitu berusaha bagaimana biar nantinya seluruh akseptor didik ataupun siswa-siswi kita sanggup menjadi orang sukses dan hebat.

Sehubungan dengan hal tersebut, berikut share info dari Kemendikbud selengkapnya, semoga bermanfaat bagi kita semua…

Bila melihat alumni dari suatu sekolah menjadi orang sukses dan hebat, hal tidak terlepas dari kiprah guru yang luar biasa. Itu sebabnya dibalik siswa yang andal terdapat guru yang andal juga. 

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan ketika kunjungannya ke Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (26/02/2015).

"Jadilah guru yang teladan. Saya yakin guru yang ada di sini yaitu guru-guru yang andal sanggup membuat suasana berguru yang menyenangkan bagi siswa," kata Mendikbud.

Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro bangun semenjak tahun 1928. Mendikbud melihat bahwa yayasan ini sudah memikirkan pendidikan bagi masyarakat Indonesia sebelum Indonesia merdeka. “Menjadi kiprah mulia bagi para guru disini mewarisi forum pendidikan yang mempunyai usia panjang,” ucap Mendikbud.

Mendikbud berharap para guru yang tetap terus mewarisi keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan di Yayasan Diponegoro ini sanggup mejadi teladan bagi para siswa. 

Jadikan sekolah mempunyai suasana menyenangkan. Guru sanggup bertanya kepada siswa bagaimana suasana berguru yang diharapkan. “Agar siswa sanggup senang belajar, senang tiba ke sekolah. Saya yakin guru-guru di sini yaitu guru-guru yang menyenangkan,” tutur Mendikbud.

Pada kesempatan ini Mendikbud didampingi Walikota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo meresmikan gedung gres Sekolah Menengah Pertama Islam Putri Diponegoro. Gedung gres ini nantinya dipakai sebagai daerah berguru khusus bagi para akseptor didik wanita. “Saya ucapkan terima kasih kepada sekolah ini yang telah membuat bawah umur terbaik Indonesia. Insya Allah Sekolah Diponegoro sanggup jadi pola sekolah-sekolah lainnya,” kata Mendikbud. (Seno Hartono

Tuesday, October 29, 2019

Terbaik Pelajaran Pencak Silat Masuk Dalam Kurikulum Di Sekolah, Pencak Silat Sanggup Membuat Karakter, Nilai, Kejujuran, Kedisiplinan

Sahabat Edukasi yang berbahagia… 

Pencak silat merupakan potensi seni budaya orisinil Indonesia yang harus dijaga eksistensinya, tak terkecuali pada lingkungan sekolah menyerupai adanya acara ekstrakurikuler Pencak Silat.

Dalam latihan pencak silat, kedisiplinan menjadi salah satu hal yang utama alasannya yaitu dalam latihan pencak silat terdapat senam, gerak jurus, olah pernafasan, dan latihan lain yang memerlukan kedisiplinan tinggi bagi seorang siswa untuk sanggup menuntaskan di setiap kenaikan tingkat / jenjang yang sudah ditentukan oleh masing-masing sekolah tinggi ataupun organisasi pencak silat.

Kedisiplinan dalam keikutsertaan penerima didik dalam pencak silat tentu saja kedisiplinan dalam latihan pencak silat akan berkorelasi dengan penyesuaian kedisiplinan mereka dalam intrakurikuler sekolah juga. Terkait hal ini, berikut isu selengkapnya yang admin share dari Okezone.com, sebagai berikut :

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, negeri ini menghadapi banyak problem besar, salah satunya aksara untuk bertindak disiplin. Sikap disiplin ini mulai kendur pada diri seseorang dalam hidup di masyarakat.

"Misal di jalanan, jika ada penegak aturan kita patuh dan tertib. Tapi jika tidak ada, terkadang kita lupa disiplin. Kedisiplinan ini yang perlu kita ubah, ada atau tidak penegak hukum, tetap harus disiplin," kata Anies dalam Gelar Budaya Pra Jambore Pencak Silat Nusantara 2015 di Plaza Ngasem, Kraton, Kota Yogyakarta, Sabtu (14/2/2015) malam.

Anies menyampaikan, pencak silat bukan sekedar ilmu bela diri semata, tapi mengajarkan nilai, kejujuran, sikap, akal pekerti, tradisi, sampai perilaku disiplin. Sayangnya, perilaku mulia itu mulai kendur seiring berubahan zaman di masa globalisasi ketika ini.

"Silat itu bukan hanya melatih fisik, tapi juga mental dan spiritual sehingga sanggup menambah iktikad diri pada seseorang," imbuhnya.

Di Indonesia, kata Anies, ada ribuan sekolah tinggi silat dengan beratus-ratus hero yang tersebar di seluruh nusantara. Sayangnya, banyak anggapan silat hanya pada tataran untuk berkelahi.

"Beda antara lawan dan musuh. Lawan itu teman dalam hal apa saja, contohnya lawan bulutangkis berarti mitra dalam bermain bulu tangkis. Tapi jika musuh itu mempunyai tujuan menjatuhkan, menghabisi dan menjatuhkan," katanya.

Dia akan mendorong pencak silat tumbuh dan berkembang di Indonesia, salah satunya memasukan pelajaran pencak silat dalam kurikulum di sekolah. Tak hanya itu, pihaknya akan menularkan pencak silat di kementeriannya.

"Kita dorong tak hanya di sekolah, tapi juga di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, contohnya waktu pulang sore, dari pada kena macet, kita undang untuk berguru pencak silat. Pencak silat ini otomatis membuat karakter, nilai, kejujuran, kedisiplinan, dan banyak yang sanggup kita peroleh," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memberikan Anies Baswedan merupakan pendekar. Sebab, sewaktu muda dia mengikuti gerakan pencak silat di salah satu sekolah tinggi silat yang ada.

"Pak Anies ini pendekar, ia dulu aktif dalam pencak silat, enggak tahu sekarang," ujar Haryadi disambut tawa Anies yang dulu pernah mengikuti pencak silat Satria Nusantara. (sus)

Tuesday, October 22, 2019

Terbaik Pos Us Sd/Mi (Sederajat) Tahun Pelajaran 2014/2015

Sahabat Edukasi yang ketika ini sedang berbahagia…

Berikut share isu mengenai POS US/M (Ujian Sekolah/Madrasah) tahun pelajaran 2014/2015 dari situs Kemdikbud RI. 

POS (Prosedur Operasional Standar) US/M atau Ujian Sekolah/Madrasah tahun pelajaran 2014/2015 ketika ini telah terbit yang menjadi pola bagi seluruh sekolah/madrasah dalam pelaksanaan Ujian Sekolah tahun 2015 ini.

POS US/M Tahun 2015 ini diatur dengan Peraturan Ka.Balitbang Nomor 009/H/HK/2015 Tentang Tentang: Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, SD Luar Biasa, dan Penyelenggara Program Paket A/ULA Tahun Pelajaran 2014/2015.

Untuk download/unduh POS US/M Tahun 2015 ini, silahkan klik pada links berikut. Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi…!

Thursday, October 17, 2019

Terbaik Mendikbud Minta Masyarakat Laporkan Lintasan Menuju Ke Sekolah Yang Sanggup Membahayakan Keselamatan Siswa

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Keselamatan siswa di sekolah dan menuju sekolah ialah faktor yang penting sekali untuk diperhatikan. Akhir-akhir ini banyak bencana siswa mengalami kecelakaan menuju sekolah alasannya lintasan-lintasan yang berbahaya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menciptakan inisiatif untuk mengundang masyarakat melaporkan lintasan yang berisiko terhadap keselamatan siswa dan lintasan yang sudah menciptakan siswa mengalami kecelakaan.
Ilustrasi : Jembatan / lintasan yang beresiko bagi keselamatan siswa . Sumber : Kemdikbud.go.id
Laporkan itu! kita menciptakan website (laman) tanggap lintasan berisiko bagi siswa,” katanya ketika memperlihatkan keterangan pers di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Mendikbud menyebutkan,  melalui laman yang beralamat di sahabat.kemdikbud.go.id, masyarakat sanggup melaporkan lokasi lintasan yang berisiko bagi siswa disertai foto dan deskripsi.

Pihaknya bersama dengan Kementerian PUPR akan melaksanakan verifikasi dan menyiapkan proses pembangunan.  “Nawacita pertama Jokowi-JK ialah negara hadir dan negara melindungi setiap warga negara termasuk melindungi para siswa,” katanya.
Mendikbud RI : Anies Baswedan. Sumber : Kemdikbud.go.id
Mendikbud mengatakan, lintasan yang berisiko bagi siswa ini terdapat di seluruh pelosok Indonesia dan lebih banyak didominasi dilintasi siswa sekolah dasar. Dia menyebutkan, ada salah satu kabupaten di Indonesia yang mempunyai 500 pulau.  “Tempat menyerupai itu jadinya besar,” katanya.

Mendikbud menggarisbawahi, orang renta mengantarkan anak-anaknya ke sekolah supaya masa depannya lebih cerah. Kalau keselamatannya terganggu, kata dia, maka masa depan cerah itu tinggal mimpi alasannya mengalami kecelakaan.

Jangan bekali bawah umur yang berangkat mencapai masa depan cerah itu dengan risiko keselamatan. Negara harus hadir dan negara harus menghilangkan risiko keselamatan untuk anak-anak,” katanya. (Agung SW.)

Tuesday, October 15, 2019

Terbaik Sumbangan Guru Dikirim Pribadi Ke Rekening Bersangkutan Mulai Tahun Depan

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Tunjangan sertifikasi profesi guru pada tahun 2016 mendatang akan diusahakan Kemendikbud untuk ditransfer / dikirim eksklusif ke masing-masing rekening guru akseptor tunjangan, sehingga tidak ada lagi dilema keterlambatan anggaran rutin per-tahunnya.

Berikut informasi selengkapnya yang admin share dari Republika.co.id, semoga bermanfaat…

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengupayakan, biar pada tahun depan, pengiriman anggaran sanggup dengan otomatis eksklusif dikirim. Sehingga, tidak ada dilema keterlambatan anggaran lagi ke depannya.

"Insya Allah, pengiriman otomatis yang diberlakukan untuk  mentransfer anggaran rutin setiap tahunnya akan terealisasi pada tahun depan," kata Anies kepada Republika Online (ROL), Senin (16/3).

Terkait hal ini, Anies mengatakan, sebelumnya sudah dia sampaikan dalam rapat kabinet simpulan tahun kemudian dan disetujui. Maka, dibutuhkan pada tahun depan anggaran rutin ibarat beasiswa, dukungan untuk guru dan POS UN sanggup otomatis dikirim eksklusif kepada yang berhak. 

Tanpa harus melalui Pemerintah Provinsi, Daerah, Kota maupun Kabupaten. Sehingga, lanjut Anies, tidak akan terulang kembali keterlambatan anggaran-anggaran yang sudah rutin setiap tahunnya.

Mengingat, ketika ini di tempat Makasar ada yang mengalami keterlambatan penerimaan anggaran UN dari pemerintah pusat. Kondisi ini menciptakan beberapa tempat itu harus utang dahulu.

"Apabila masih melalui beberapa instansi dulu, kasihan yang paling belakangan yakni sekolah. Padahal, seharusnya sekolah sanggup mengakses eksklusif anggaran dari pemerintah itu dengan mudah," lanjutnya.

Saat ini, tambah ia, Kemendikbud tengah berupaya melaksanakan proses itu dan sudah disampaikan ke Sekretaris Jenderal maupun Direktorat Jenderal masing-masing.

Monday, October 14, 2019

Terbaik Melaporkan Kanal Menuju Sekolah Yang Rusak Ke Laman Sahabat.Kemdikbud.Go.Id

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Keprihatinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan melihat putusnya jembatan penghubung antar desa sungai Cibeurang, mengajak seluruh masyarakat untuk melaporkan susukan jalan ataupun jembatan rusak dan berbahaya menuju sekolah. 

Hal ini ditekankan Mendikbud supaya tidak ada lagi korban jawaban putusnya jembatan penghubung antar desa.

“Yuk bahu-membahu kita laporkan susukan rusak menuju sekolah ke laman sahabat.kemdikbud.go.id,” ajak Mendikbud dikala di wawancarai media di lokasi bencana putusnya jembatan sungai Cibeurang.
Mendikbud RI : Anies Baswedan meniinjau lokasi bencana putusnya jembatan di sungai Cibeurang 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui operator Data Pokok Pendidikan (Dapodik), akan menunjukkan arahan kepada kepala sekolah seluruh Indonesia untuk sanggup melaporkan lintasan-lintasan kritis susukan menuju sekolah. Jika ada laporan, kata Mendikbud, akan segera membicarakannya dengan pihak Kementerian PU dan Perumahan Rakyat untuk penanganan susukan jalan atau jembatan tersebut.

“Kita akan bekerja bahu-membahu untuk bereskan ini. Kemendikbud akan suplai data, dan hasil pemantauan dari pengaduan,” tutur Mendikbud.

Mendikbud menegaskan, yang dibutuhkan dikala ini yaitu pribadi bersikap, bertindak, dan siap jalan. Berbagai permasalah rusaknya susukan menuju sekolah harus segera ditangani dengan cara yang cepat. “Saya sudah bicara dengan Menteri PU dan Perumahan Rakyat.

Masalah memperbaiki susukan rusak tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Untuk itu mari kita pantau bersama susukan rusak menuju sekolah, alasannya yaitu tidak akan sebanding jikalau sudah terjadi kecelakaan,” ungkap Mendikbud. (Seno Hartono)

Referensi artikel & gambar : Mendikbud: Yuk Sama-Sama Laporkan Akses Rusak Menuju Sekolah – Kemdikbud.go.id