Friday, November 1, 2019

Terbaik Pelaksanaan Un (Ujian Nasional) Tahun 2015 Jujur – Budayakan Aib Berbuat Curang

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Berikut share info mengenai pelaksanaan UN tahun 2015 yang didorong untuk benar-benar jujur dari proses awal hingga akhirnya. Informasi selengkapnya yang admin rilis dari situs Kemendikbud RI sebagai berikut :

Jelang pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2015 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyerukan kepada dinas pendidikan, LPMP, dan penyelenggara UN untuk mengutamakan integritas. Hal tersebut disampaikan pada sosialisasi UN kepada kepala dinas pendidikan, kepala LPMP, dan wakil rektor I seluruh Indonesia, di Kantor Kemendikbud, Rabu (24/02/2015).

Mendikbud mengatakan, UN merupakan salah satu dari proses panjang dari pendidikan dan pembinaan pemerintahan yang baik. Sekolah yang kini diberikan dogma untuk memilih kelulusan, kata dia, diperlukan memegang dogma tersebut sebagai amanat dan membudayakan aib kalau berbuat curang.

“Kita garis bawahi, UN kita harapkan berjalan dengan spirit kejujuran yang tinggi. Mari kita dorong. Buat sekolah-sekolah atau masyarakat, kalau kita mengulang praktik-praktik yang pernah terjadi aib rasanya,” katanya.

Ia menyampaikan, akseptor bimbing yang mengikuti UN dikala ini akan bersaing dengan bawah umur dari seluruh dunia.  Akan sangat memalukan apabila dalam persaingan tersebut, meskipun kompetensi di bidang pengetahuan dan skill mumpuni, tapi tanpa integritas, akan sulit bagi mereka untuk bersaing. 

“Cerdas iya, skillful iya, keterampilan pengetahuan luas, tapi begitu masuk pada kemampuan untuk disiplin dalam kejujuran, menjalani drop, sayang sekali,” tuturnya.

Menteri Anies menekankan, meskipun dikala ini masyarakat sedang melihat Indonesia yang penuh dengan persoalan kejujuran, tapi siswa yang sedang berada di dingklik sekolah dikala ini akan hidup di periode baru. Era yang menganggap kecurangan, contek menyontek, dan korupsi bukan lagi hal yang normal, sudah kuno.

Di UN tahun ini semua pihak didorong untuk menyelenggarakan UN yang baik dan sehat. Komunikasi antara pemerintah sentra dan kawasan yang baik diperlukan sanggup mendorong perubahan dan perbaikan ke arah yang lebih baik. 

"Komunikasi di antara kita juga berjalan baik terus dan mudah-mudahan perbauuikan yang akan kita jalankan gradual akan kita rasakan manfaatny," katanya. (Aline Rogeleonick)

Terbaik Tidak Hanya Prestasi Akademik, Jiwa Kepemimpinan (Leadership) Siswa Pun Harus Dilatih

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Berikut share info dari Kemdikbud RI yang ditujukan bagi Rekan-rekan guru/pendidik terhadap kualitas penerima didik kita, yang mana untuk membuat generasi pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia tercinta di masa depan yang berkualitas. 

Oleha alasannya yakni itu, kita dituntut tidak hanya mengedepankan prestasi akademik siswa namun jiwa kepemimpinan (leadership) mereka juga harus dilatih.

Hal tersebut dikarenakan dalam jiwa setiap insan tertanam banyak sekali potensi yang besar. Untuk itu, tidak hanya akademik saja, tetapi juga jiwa kepemimpinan siswa dilatih untuk membuat pemimpin-pemimpin masa depan


Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan ketika mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA ) Negeri 1 Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (26/02/2015).

“Indonesia yakni negara yang hebat, untuk itu ciptakan pemimpin-pemimpin gres bangsa,” tutur Mendikbud di depan seluruh kepala sekolah, dan perwakilan guru-guru di Kota Surakarta yang berkumpul di SMAN 1 Surakarta.

Indonesia, kata Mendikbud, dibangun dengan gagasan dan cita-cita. Indonesia membangun persatuan dan kesatuan tanpa banyak bicara. Sampaikan hal ini kepada seluruh bawah umur didik, biar seluruh bawah umur bangsa gembira terhadap Indonesia.

Berikan perspektif positif kepada anak. Tumbuhkan otak kanan dan kiri, biar mempunyai aksara baik, kompetensi global, dan lalu punya mimpi yang tinggi sebagai modal masa depan,” ucap Mendikbud.

Dalam kesempatan ini, Mendikbud memberikan mengenai pelaksanaan ujian nasional tahun (UN) 2015. UN tahun ini, kata Mendikbud, tidak lagi menjadi syarat kelulusan, tetapi dilakukan untuk mengatahui capaian kompetensi. “Buktikan bahwa seluruh siswa telah mengikuti UN dengan jujur untuk melihat hasil capaian mencar ilmu yang telah dilakukan, dan memperoleh nilai yang baik,”tutur Mendikbud.

Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kunjungan Mendikbud di Kota Surakarta. Kehadiran Mendikbud, kata dia, sebagai upaya memotivasi para pendidik dan penerima didik, sehingga sanggup membuat semakin majunya dunia pendidikan dan kebudayaan di Kota Surakara.

“Tumbuhkan aksara positif dalam pendidikan. Buatlah pola yang nyata, karena  aksara bukan rumusan aneh tetapi menjadi rumusan yang riil,” pesan Hadi kepada para kepala sekolah dan guru yang turut hadir di SMAN 1 Surakarta.(Seno Hartono)

Terbaik Pencairan Derma Profesi Guru (Tpg) Cair Awal Bulan April 2015 – Alokasinya Naik Rp. 10 Triliun

Sahabat Edukasi yang ketika ini sedang berbahagia…

Pencairan TPG (Tunjangan Profesi Guru) tahun anggaran 2015 dijadwalkan akan cair pada awal bulan April 2015 mendatang. Berikut informasi selengkapnya…

Anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk membayar dukungan profesi guru (TPG) semakin membengkak. Tahun lalu, anggaran pembayaran TPG yang ditransfer ke tempat (untuk PNS daerah) sekitar Rp. 60,5 triliun. Tahun ini, alokasi itu naik menjadi Rp. 70,2 triliun.

Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Ditjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, alokasi anggaran TPG paling besar memang disalurkan ke tempat langsung. “Sedangkan anggaran di Kemendikbud hanya sekitar Rp. 6,2 triliun,” katanya di Jakarta kemarin.

Pejabat yang dekat disapa Pranata itu menuturkan, anggaran TPG yang ditransfer ke tempat untuk membayar dukungan profesi guru-guru PNS. Sementara itu, anggaran TPG yang dikelola Kemendikbud untuk membayar dukungan profesi guru non-PNS alias guru swasta dan guru bantu. Pranata menyatakan, kenaikan anggaran TPG itu banyak penyebabnya.

Seperti bertambahnya jumlah sasaran peserta dan kenaikan honor pokok guru PNS secara berkala. Dia berharap, tahun ini, pencairan TPG sempurna waktu, jumlah, dan sasaran. “Total anggaran TPG itu siap ditransfer ke pemkab atau pemkot,” ujarnya. Tetapi, tidak dikucurkan semuanya. Pranata menyatakan, pengucuran anggaran TPG dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu dibagi menjadi empat tahap.

Pencairan tahap pertama digunakan untuk membayar rapelan TPG periode Januari–Maret. Pranata memperkirakan pencairan periode pertama itu berjalan antara 9–16 April 2015

Saat ini, Direktorat P2TK Kemendikbud masih mempersiapkan penerbitan surat keputusan pencairan dukungan (SKTP). Mulai tahun ini, diberlakukan regulasi gres untuk pencairan TPG dari Kemenkeu ke pemkab atau pemkot.

Pemkab dan Pemerintah Kota wajib melaporkan progres pencairan di setiap tahapan. Jika mereka tidak melaporkan, transfer dana tahap berikutnya akan ditunda. “Kami tidak ingin ada penimbunan uang TPG di daerah,” jelasnya. Ketika sudah terperinci guru calon penerima, maka TPG harus segera dicairkan.

Jika dalam praktiknya nanti TPG tidak kunjung cair, Pranata menyatakan, harus dicari titik persoalannya. Dari status gurunya yang bermasalah, atau faktor-faktor lain. Tapi berdasarkan dia, biasanya kasus sepele. Yakni, rekening guru itu sudah mati, sehingga harus menciptakan rekening baru.

Banyak guru yang membuka rekening khusus untuk menampung pencairan TPG. Ketika saldo tinggal sedikit dan TPG gres cair, beberapa bulan kemudian, rekening dapat ditutup otomatis oleh pihak bank. Untuk mengantisipasi kasus tersebut, guru-guru peserta TPG dibutuhkan mulai mengecek status rekening masing-masing.(wan/jpnn/che/k8)