Showing posts with label PENGEMBANGAN DIRI. Show all posts
Showing posts with label PENGEMBANGAN DIRI. Show all posts

Thursday, December 12, 2019

Terbaik Cara / Tips Mengatasi Rasa Takut Pada Hantu

Sahabat-sahabat Maya yang baik…

Definisi hantu menurut KBBI yakni roh jahat yang dianggap terdapat di tempat-tempat tertentu. 

Namun dalam kenyataannya aneka macam kejadian-kejadian yang seringkali disebut hantu ini sanggup ibarat manusia, kebanyakan ibarat insan yang sudah meninggal.

Benar atau tidaknya dongeng tersebut yang terang hantu itu memang ada, alasannya yakni memang Allah SWT sendiri telah membuat jin dan insan sebagai penduduk-Nya di bumi ini. 

Akan tetapi bukan berarti kita harus takut dengan hantu yang termasuk dalam golongan makhuk jin jahat ini.

Oleh alasannya yakni itu, berikut  / cara untuk mengatasi rasa takut pada hantu :

1. Ketika berada di tempat-tempat yang kelihatan angker, berdo’alah kepada Allah SWT biar kita selalu dilindungi dari segala marabahaya dan muslihat syetan. Hal ini sanggup dilakukan dengan membaca surat dari Al-Qur’an ; Surat Al-Fatehah, An-Naas, Al-Falaq, dan juga Ayat Kursi (Al-Baqarah ayat 255).
Ayat Kursi : Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 255
2. Jangan menantang hantu atau apapun yang kata orang sebagai penunggu sebuah daerah yang menakutkan tersebut.

3.  Yakinlah bahwasannya kita yakni insan yang diciptakan oleh Allah SWT lebih tinggi derajatnya daripada makhuk lainnya termasuk jin jahat (hantu / genderuwo) dan sebagainya.

4. Kurangi melihat tontonan-tontonan atau bacaan-bacaan wacana hantu, penampakan makhluk halus, dan lain sebagainya.

5.  Kuatkan keyakinan bahwasannya sesuatu yang paling layak untuk ditakuti yakni Allah SWT semata.

Jadi kesimpulannya, dengan iktikad yang berpengaruh bahwasannya hanya Allah SWT sajalah yang pantas ditakuti, alasannya yakni Dia-lah yang telah menciptkan seluruh makhluk dan alam semesta ini. Insya Allah yang namanya hantu pun tidak akan pernah menakutkan bagi kita.

Dan pada akhirnya, semoga kita termasuk golongan-golongan hamba Allah SWT yang tidak merugi baik di dunia maupun di akherat. Allaahumma amiin..

Terbaik Tips / Cara Mengatasi Murka Yang Berlebihan

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Pada suatu waktu, ada kalanya kita terkadang mencicipi murka atau rasa emosional yang tinggi yang biasanya timbul sebab hal-hal yang bersifat prinsipil ataupun sensitif. 

Dan potensi munculnya murka ini hampir sanggup kita alami di setiap lingkungan, dipastikan akan ada saja permasalahan yang terjadi sehingga emosi pun terkadang memuncak.

Yang paling sering terjadi tingkat emosi kemarahan tinggi ini biasanya di lingkungan keluarga dan di lingkungan kerja, sebab di sanalah problem privasi yang cenderung sensitif dan perbedaan pada hal-hal prinsip itu sering menjadi pemicu kemarahan ini.

Ilustrasi murka yang berlebihan : huffingtonpost.com
Akan tetapi, secara umum, ketika emosi yang memuncak terjadi, berikut tips untuk meredam ataupun mengendalikannya kemarahan tersebut supaya tidak terjadi hal-hal yang pada balasannya menjadikan resiko penyesalan nantinya :

1.  Marah dengan siapapun, jangan libatkan benturan fisik, contohnya memukul, melempar dan tindakan fisik lainnya yang akan menjadikan kekerasan fisik yang tidak perlu. Terlebih ketika murka dengan keluarga terdekat, anak ataupun isteri contohnya (termasuk dalam KDRT)

2.  Tahan ucapan dengan tarik nafas dalam-dalam, kemudian atur frekuensi nafas sesempurna mungkin, dan membisu untuk sejenak, fokuskan pada pedoman dan tindakan untuk bersabar “Ini kesempatan aku untuk menguji kesabaran”.

3.  Jika emosi meninggi pada sebuah kawasan tertentu sebab ada suatu konflik tak terhindarkan dengan orang lain, silahkan pergi dulu dari kawasan tersebut, kemudian lihatlah ke luar ruangan, di sana Anda sanggup melihat langit yang maha luas, dan segarkan pikiran dan emosi Anda secara alami.

4.   Tetap kendalikan emosi dengan menunda menuntaskan problem tersebut di lain waktu yang lebih tepat dan efektif.

Demikian tips bagaimana cara mengatasi murka yang berlebihan, semoga bermanfaat bagi kita semua… Aamiin… Terimakasih... Salam Edukasi...!

Wednesday, December 11, 2019

Terbaik Murka Menjadi Ujungnya Batas Kesabaran

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Marah itu manusiawi, di mana terdapat sesuatu hal yang sekirannya tak sanggup lagi ditahan oleh seseorang lantaran perilaku ataupun perbuatan dari orang lainnya yang telah dirasa-rasa sangat menjengkelkan sampai bikin sakit hati seringkali menciptakan kesabaran pun meledak menjadi kemarahan.

Marah / berang / gusar disebabkan lantaran adanya sesuatu yang menciptakan seseorang menjadi sangat tidak senang baik lantaran difitnah, dihina, diperlakukan tidak semestinya / tidak adil, dan sebagainya

Kemarahan pada setiap orang tentu saja berbeda, ada yang lambat murka tapi cepat reda, sebagian lainnya ada yang cepat murka tapi lambat redanya, dan ada yang lambat murka tapi lambat juga redanya. Dari ketiga tipe kemarahan ini, tentu saja murka yang paling baik ialah cepat murka tapi juga cepat reda dalam hal kebenaran dan kebaikan.


Bukan hanya perbuatan seseorang yang sanggup memicu kemarahan orang lainnya, sanggup juga dalam bentuk goresan pena ataupun perkataan (lisan) yang keterlaluan sanggup menimbulkan kemarahan bagi korbannya. Boleh saja murka dalam batas-batas tertentu serta tidak melanggar aturan, norma, serta aturan yang berlaku, lantaran jikalau kemarahan diluapkan lebih dari kadar permasalahan yang memicu kemarahan maka sanggup saja korban justru menjadi pihak yang bersalah.

Saat murka pun kita harus benar-benar mempertimbangkan, sudah layakkah ketika ini marah?, apa resikonya?, apa keuntungannya?, dan apakah waktu dan tempatnya sudah sempurna untuk marah?, dan lain-lain. Hal ini akan menciptakan murka yang terarah, murka untuk membela diri, murka yang baik tentu saja murka yang dilandasi dengan rasa kasih dan sayang di mana murka yang konstruktif tidak akan membawa duduk masalah semakin meruncing, akan tetapi semakin menumpulkannya, serta tidak menciptakan bara api semakin membara, akan tetapi mengecilkan sampai memadamkankannya dengan cara-cara bijak, tindakan dan kalimat yang tegas, dan tentu saja tidak mendramatisir pemicu permasalahan tersebut (selalu berpikir logis, analistis, sistematis, dan juga etis) sampai berhasil menciptakan si pemicu kemarahan tersadar untuk kembali ke jalan yang benar.

Semoga kita semua senantiasa selalu mendapatkan bimbingan dan perlindungan-Nya dari ancaman murka yang berlebihan serta dikaruniakan kesabaran dalam mendapatkan dengan nrimo setiap permasalahan yang ada sembari berusaha secara optimal dalam mencari solusi dan menyelesaikannya dan sebisa mungkin tanpa dibarengi dengan marah. Aamiin… Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi…!

Terbaik Perbedaan Marah, Galak, Dan Tegas Serta Jadinya Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali ada-ada saja hal yang menciptakan kita marah, mulai dari di lingkungan sekolah, keluarga, bahkan dalam hidup bermasyarakat.

Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), murka sama dengan berang, gusar : sangat tidak senang sebab diperlakukan tidak sepantasnya, tida senonoh, dan sebagainya.

Dan kata galak untuk binatang/hewan artinya sama dengan ganas ataupun berangasan yang diartikan buas dan suka melawan (menyerang, menggigit, menanduk, dan sebagainya). Kata galak yang ditujukan untuk insan berarti suka marah, mencaci maki, menghina, mencela, dan sebagainya.

Sedangkan tegas berarti nyata, tentu, pasti, terang dan terang benar (tidak ragu-ragu, tidak samar-samar).

Dari definisi ketiga kata di atas yakni, marah, galak, dan tegas, tentu saja berbeda bukan antara orang yang cenderung murka sanggup dikategorikan menjadi 2 (dua) sifat huruf adalah galak dan tegas.

Oleh sebab itu, kemarahan yang timbul bukan dengan dasar alasan yang benar, maka itu tidak baik pada karenanya bahkan akan sanggup mengakibatkan perasaan sakit hati dan juga dendam bagi orang yang dimarah tanpa alasan yang jelas.

Berbeda halnya dengan murka yang timbul akhir adanya kesalahan yang nyata, serta sudah terbukti kebenarannya, serta disampaikan dengan bahasa yang tidak terlalu berlebihan serta dengan dasar serta bukti aktual tentu itu malah baik nantinya sebab kesadaran untuk memperbaiki kesalahan bagi orang yang dimarah tersebut.

Dalam lingkungan sekolah pun demikian, di mana ketegasan dari seorang guru di sekolah ataupun orang bau tanah di rumah akan sangat besar lengan berkuasa pada huruf anak nantinya. 

Dan alangkah lebih baiknya kalau ketegasan itu disampaikan tetap dengan kalimat serta nada yang lembut serta penuh kasih sayang, semoga seorang anak akan sanggup mendapatkan semua keputusan dari guru ataupun orang tuanya dengan tanpa tekanan dan keterpaksaan, dan diharapkan akan sanggup membangkitkan kesadaran dari anak tersebut untuk memperbaiki diri sesegera mungkin.

Baca juga : Tips / Cara Mengatasi Marah Yang Berlebihan.

Ketegasan diharapkan bagi setiap individu terlebih bagi seorang pemimpin, sebab tanpa ketegasan, maka aturan-aturan yang berlaku akan cenderung menjadi formalitas belaka. Dan yang terpenting tegas itu cenderung menurut pada pedoman yang dilandasi perasaan kasih dan sayang, menyerupai halnya diberikan eksekusi yang setimpal bagi siapapun yang memang bersalah.

Demikian goresan pena singkat mengenai perbedaan marah, galak, dan tegas dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat dan terimakasih… Salam Edukasi…!

Saturday, February 16, 2019

Terbaik Faktor Komunikasi Modal Penting Untuk Meraih Sukses

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Arti kata / definisi dari komunikasi menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu pengiriman dan penerimaan pesan atau gosip antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud sanggup dipahami. Selain itu komunikasi juga berarti kekerabatan / kontak.

Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi ini pada hakikatnya tidak hanya hal yang saling melaksanakan aksi, berhubungan, mempengaruhi, antarhubungan (interaksi) antara 2 orang atau lebih, akan tetapi juga pada 1 orang pun sanggup terjadi kekerabatan komunikasi, dan tentu saja komunikasi ini tidak melibatkan orang lain, akan tetapi melibatkan potensi ataupun sumber daya yang ada pada seseorang tersebut.

Komunikasi pada diri seseorang salah satu contohnya yaitu ketika acara penilaian diri ataupun introspeksi diri yang merupakan komunikasi internal dengan diri sendiri dilakukan. Komunikasi pada diri seseorang tersebut melibatkan indera, hati dan pikirannya, contohnya menyerupai halnya ketika adanya seseorang telah merasa berdosa yang dilandasi atas dasar iman, secara budi ada suatu hal yang masih diijinkan akan tetapi bagi hati, suatu hal tersebut tidak sesuai dengan kehendak Tuhan yang sanggup diketahui oleh seseorang melalui “suara hati” dari dalam sanubarinya sendiri.

Dan selanjutnya, dalam komunikasi internal ini akan melahirkan keputusan ataupun bahkan modal dalam berkomunikasi dengan orang lainnya, mana kalimat yang yang baik lagi benar, sopan, tidak menyakitkan, dan sebagainya, alasannya yaitu simulasi pikiran sekaligus rasa telah diolah dalam komunikasi dengan dirinya sendiri sebelumnya sehingga semua rasa termasuk juga respon dan reaksi dalam sebuah sesi komunikasi tersebut seakan telah sanggup dirasakan dalam diri seseorang ketika penilaian diri berhasil / efektif tentunya.

Keahlian seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lainnya akan sangat berdampak besar bagi seseorang tersebut, alasannya yaitu secara umum apa yang dikatakan, gerak-gerik, serta apa yang ia lakukan akan menjadi materi kesimpulan bagi orang lainnya dalam menilai orang lainnya, sehingga dari kemampuan komunikasi inilah akan terbentuk citra, reputasi, hingga pada kesimpulan siapa kita.

Dalam kehidupan sehari-hari, konsistensi dalam komunikasi pun seringkali saya temukan dalam banyak sekali bentuk, hingga pada kesimpulan seseorang telah menganggap bahwasannya seseorang tersebut tidak konsisten. Contoh, dalam suatu ketika, seseorang ibu (sebut saja Bu A) memanggil tetangganya yang berjulukan “B” dengan sebutan “Bu B”, akan tetapi di lain kawasan dan suasana Bu A tersebut memanggil Bu B dengan disebutkan eksklusif namanya yakni “B”. Tentu saja ini menjadi sebuah penilaian bagi Bu B dalam menilai Bu A, bahwasannya Bu A ada indikasi tidak konsisten.

Oleh alasannya yaitu itu, dalam berkomunikasi pun ada yang namanya seni komunikasi, di mana komunikasi itu unik, harus bisa menyesuaikan dengan siapa kita berbicara, tema komunikasi yang harus sempurna dengan suasana dan keadaan yang sedang terjadi, serta disampaikan dengan tutur bahasa yang sekiranya tetap konsisten, basa-basi yang tidak basi, komunikasi yang diselipi humor tanpa melecehkan, dan berkomunikasi yang bernilai.

Kepercayaan seseorang kepada seseorang lainnya pun seringkali diawali dari komunikasi, komunikasi yang konsisten, apa adanya, dan tentunya disimpulkan oleh fikiran masuk budi dan nilai-nilainya sanggup pula diterima di hati. Melalui sarana komunikasi yang baik dan efektif, selain adanya kepercayaan diri juga di sanalah akan ada pula potensi besar untuk menerima kepercayaan dari orang maupun pihak lainnya untuk melibatkan Anda dalam meraih kesuksesan bersama.

Sehingga sanggup disimpulkan di bidang apapun, dengan siapapun, komunikasi selalu menjadi awal yang baik untuk memperlihatkan gambaran siapa kita dari awalnya, dan dengan mematangkan ilmu komunikasi, insya Allah kesuksesan hidup pun akan semakin gampang di raih di manapun kita berada. Aamiin… Salam Edukasi…!

Tuesday, February 12, 2019

Terbaik Pns Bukan Hanya Berstatus Birokrat Tapi Juga Sebagai Innovation Creator

Sahabat Edukasi yang berbahagia...

Pegawai Negeri Sipil (PNS) terdiri dari PNS Pusat dan PNS Daerah.

Pegawai Negeri Sipil Pusat gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan bekerja pada Departemen, Lembaga Non Departemen, Kesekretariatan Lembaga tertinggi/Tinggi Negara, kepaniteraan pengadilan, perusahaan jawatan, diperbantukan atau dipekerjakan pada tempat otonom, serta PNS Pusat yang berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan diperbantukan atau dipekerjakan pada tubuh lain, ibarat perusahaan umum, yayasan, dan lain-lain.

Sedangkan Pegawai Negeri Sipil Daerah merupakan Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di tempat otonom ibarat tempat provinsi/kabupaten/kota dan gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan dipekerjakan pada pemerintah tempat maupun dipekerjakan di luar instansi induknya.

Terkait dengan kiprah utama seorang PNS dalam kiprah utama pelayanan publik ibarat yang admin rilis dari BKN bahwasannya kapabilitas SDM aparatur dan perbaikan sistem pelayanan kepegawaian menjadi values yang disoroti oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana ketika memberikan pemikirannya terhadap paradigma mentalitas PNS yang perlu dibangun secara terprogram, mengingat konteks global ketika ini membutuhkan aparatur yang tidak hanya sekadar berstatus birokrat tetapi diharuskan bisa berperan sebagai innovation creator.

Di sela wawancara dengan Tim Buletin, Kepala BKN tetap melaksanakan tugasnya menandatangani SK Pensiun. (foto: kis)

Kepada Tim Buletin BKN Jumat, (5/2) Bima kemudian memberikan competitive service dalam pelayanan publik sudah menjadi kebutuhan, BKN yang melakoni kiprah dalam training administrasi PNS perlu menggerakan perubahan-perubahan radikal, salah satunya bisa dicapai melalui pengembangan road map IT development.

“Seluruh aspek pelayanan kepegawaian harusnya sudah berbasis technology updating, bila pengusulan kenaikan pangkat contohnya bukan mustahil dilakukan secara online, tanpa melalui pintu pelayanan terpadu, sehingga kita bisa lakukan one step service on 24 hours, dengan begitu kita perlahan mengikis paradigma pelayanan publik yang rumit dan lamban,’’ pungkasnya.

Bima, lebih lanjut mencanangkan adanya pembangunan SDM aparatur yang kritis, berkarakter thinking out the box, aparatur yang berani keluar dari comfort zone, mempunyai mentalitas yang berorientasi pada future design, PNS yang mengetahui arah dan perkembangan perannya, serta mempunyai courage untuk melaksanakan uncommonly action yang mengarah pada perubahan.

“Mengubah mindset tidaklah mudah, apalagi terkait merevolusi mental SDM, one of additional options mungkin sanggup dilakukan dengan membangun sistem yang tidak bertumpu pada kuantitas manusianya, tetapi mengoptimalkan aparatur yang memang mempunyai critical courage personally, berpikir kritis untuk memperbaiki hal-hal kecil yang dipandang rumit menjadi simple action,” tegasnya.

Extra behavioral competence merupakan uncommon values yang berdasarkan Bima perlu dimiliki PNS, bila hanya mengandalkan knowledge tidak akan menciptakan orang bekerja secara extraordinary.

Bima mengakui revolusi mental PNS tidak bisa dilakukan secara massive, dibutuhkan pembangunan sistem yang mendongkrak kiprah multitasking dan multi competence PNS, untuk itu ke depan perlu dilakukan perombakan gugusan untuk mengoptimalkan kapasitas SDM aparatur yang mengacu pada a good system and less employee.