Showing posts with label KURIKULUM 2013. Show all posts
Showing posts with label KURIKULUM 2013. Show all posts

Thursday, January 23, 2020

Terbaik Mahasiswa Calon Guru Tetap Dibekali Pembelajaran Kurikulum 2013

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Kurikulum 2013 (K-13) memang hanya diterapkan terbatas di 6.221 unit sekolah. Namun, perguruan tinggi tinggi atau universitas yang mencetak calon guru tetap membekali mahasiswa dengan pembelajaran sesuai K-13. 

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab menjelaskan, pelaksanaan K-13 hanya pada sekolah tertentu tidak terlalu berdampak signifikan terhadap perkuliahan para calon guru. "Mereka (para calon guru, Red) tetap kami kenalkan dengan pembelajaran berbasis K-13," ungkapnya kemarin (14/1).

Alasan mempertahankan pengetahuan K-13 bagi para calon guru yakni Rochmat optimistis suatu ketika nanti K-13 juga dilaksanakan secara menyeluruh. 

Landasannya yakni pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan bahwa implementasi menyeluruh K-13 paling lambat 2018. "Penghentian sementara K-13 ketika ini kan bukan untuk menghapus. Jadi, tidak ada salahnya kami tetap menunjukkan perĂ‚­kuliahan dengan citra K-13," terang pejabat asal Jombang, Jawa Timur, itu. Secara pribadi, Rochmat menilai pembelajaran berbasis K-13 cukup positif.

Tentang penghentian K-13, Rochmat menyayangkan kebijakan tersebut dilakukan mendadak ketika pergantian dari semester ganjil ke semester genap. Alangkah lebih baik kalau pembelajaran berbasis K-13 dijalankan dulu secara penuh dalam satu tahun pelajaran. 

Perkara akan dihentikan, tunggu sesudah ujian kenaikan kelas. Hanya, imbuh Rochmat, kebijakan kurikulum nasional ada di tangan Mendikbud. Dia berharap keputusan Anies menghentikan implementasi K-13 itu dilandasi pertimbangan yang utuh terhadap urusan kurikulum.

Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Djaali juga menjelaskan, mahasiswa calon guru di kampusnya tetap diberi wawasan wacana pembelajaran berbasis K-13. "Buat jaga-jaga kalau nanti mereka lulus, terus mengajar di sekolah yang menerapkan K-13," ucapnya di Jakarta. Guru besar bidang penilaian pendidikan itu menambahkan, setiap universitas diberi kewenangan untuk menciptakan atau merancang kurikulum pembelajaran sendiri. Tetapi, khusus untuk mahasiswa calon guru, kurikulum perkuliahannya cukup unik, yakni dikenalkan dengan kurikulum sekolah yang berlaku.

Sementara itu, untuk rekrutmen mahasiswa gres calon guru, Djaali mengatakan, bakal diberlakukan saringan dua kali. Setelah calon mahasiswa gres lulus seleksi masuk awal, yakni SNM PTN, SBM PTN, atau ujian mandiri, akan ujian lagi. (wan/c9/end)


Sunday, October 20, 2019

Terbaik Buku Kurikulum 2013 Akan Dicetak Kembali Untuk Materi Pengayaan Dan Training Guru

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Dalam rangka mempersiapkan kualitas guru dalam implementasi Kurikulum 2013 pada beberapa tahun mendatang, akan dicetak kembali Buku K-13 sebagai materi pengayaan guru serta adanya pembinaan guru, alasannya ialah sampai ketika ini masih banyak di antara rekan-rekan guru belum pernah mengikuti pembinaan K-13 ini.

Sehubungan dengan hal tersebut, berikut info terkait yang admin share dari Republika.co.od. Semoga bermanfaat…

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kemendikbu, Ramon Mohandas mengatakan, apabila ada buku K-13 yang baru, bukan berarti buku K-13 yang usang tidak bermanfaat.

Sekolah masih sanggup memanfaatkannya sebagai pembinaan dan pengayaan ilmu para guru. Pembelajaran, penambahan ilmu dan latihan guru untuk menyambut K-13 di masa mendatang.

Mengingat, pembinaan yang diberikan saja tidak akan cukup alasannya ialah perkembangan ilmu pengetahuan terus berjalan. "Meskipun, secara niscaya pembaruan K-13 juga akan beriringan dengan pembinaan para guru," ungkapnya kepada Republika, Selasa (10/3)

Bahkan, ia menyebutkan, pembinaan secara besar-besaran akan dilakukan dan sanggup dikatakan bahwa ini ialah pertama kalinya dilakukan secara besar dan serentak.

Pasalnya, sekolah tidak sanggup memakai K-13 ke depannya apabila 80 persen dari guru yang mengajar di sana, belum pernah mengikuti pembinaan terkait K-13. Ia menekankan, pembinaan sanggup diperoleh oleh semua guru baik yang sudah pernah mengikuti pembinaan sebelumnya dan yang belum sekali pun.

Tapi, ia menambahkan, mungkin akan ada perbedaanya di antara keduanya. Pelatihan untuk guru yang belum sekali pun mengikuti pelatihan, akan secara intensif diarahkan. Sedangkan, yang sudah dan mulai terbiasa dengan K-13, sanggup lebih dikembangkan lagi, tanpa harus mengikuti pelatihan.

"Meskipun tak menafikkan, pembinaan dan upgrade pengetahuan guru sangat dibutuhkan dalam pendidikan. Dikarenakan, sekali lagi pengetahuan itu terus berkembang, baik buku maupun pembinaan juga harus diperbaharui dan dikembangkan."

Ia menambahkan, Kemendikbud menargetkan bahwa pada 2020 mendatang, diperlukan seluruh sekolah di Indonesia sudah menerapkan K-13.

Referensi artikel : Buku K-13 Makara Bahan Pengayaan dan Pelatihan Guru – Republika.co.id

Friday, February 15, 2019

Terbaik Tentang K-13 Dikupas Menjadi 3 Bab ; Kurikulum Nasional, Kurikulum Potensi Daerah, Dan Kurikulum Sekolah

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Kurikulum yaitu perangkat mata pelajaran dan aktivitas pendidikan yang diberikan oleh suatu forum penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada penerima didik dalam satu periode jenjang pendidikan.

Dan kurikulum yang akan diterapkan mendatang diwacanakan disebut dengan Kurikulum Nasional sebagai pengembangan dari Kurikulum 2013 yang ditargetkan Kemdikbud untuk tahap penilaian K-13 rampung pada tahun 2016 mendatang. 

Saat ini, telah ada wacana bahwasannya K-13 akan dikupas menjadi 3 belahan / jenis yaitu kurikulum nasional, kurikulum potensi daerah, dan kurikulum sekolah.

Sebagaimana yang admin rilis dari JPNN.com, bahwasannya dengan adanya Kurikulum Nasional ini, maka K-13 bakal dikupas menjadi tiga belahan atau jenis yakni :

1.   Kurikulum Nasional,
2. Kurikulum berbasis pengembangan atau potensi daerah, dan
3.   Kurikulum kekhasan atau kondisi masing-masing sekolah.

Diversifikasi kurikulum ini sejalan dengan pasal 36 dan 37 UU 20/2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional.

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumardi menyampaikan hingga ketika ini penilaian masih berjalan.

"Namanya tetap Kurikulum 2013," katanya kemarin (6/12). Meskipun begitu ia tidak menampik bahwa kurikulum yang gres nanti harus diversifikasi (beraneka ragam). Yaitu Kurikulum Nasional, kurikulum berbasis kawasan masing-masing, dan kurikulum sekolah. Diversifikasi kurikulum ini sejalan dengan pasal 36 dan 37 UU 20/2003 ihwal Sistem Pendidikan Nasional.

Meskipun nantinya kurikulum beranekaragam, Tjipto menyampaikan harus dirancang dengan model yang ramping.

 "Ke depan kita akan mengundang pakar-pakar dan praktisi pendidikan untuk menawarkan arahan," jelasnya. Tujuannya semoga beban berguru penerima didik terbebani mata pelajaran yang semakin berat. Dia menargetkan meskipun kurikulum beragam, tidak hingga menambah jam berguru per pekannya.

Terkait dengan revisi K-13 yang belum tuntas, Tjipto menyampaikan sudah ada perkembangan bagus. Seperti tim penilaian sudah menyelesaikan pembahasan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).

Dua kompetensi ini sempat diributkan di dalam implementasi K-13. Sebab banyak guru kerepotan ketika, misalnya, harus menyisipkan materi-materi keagaam atau sosial di mata pelajaran matematika, fisika, dan lainnya.

Tuesday, February 12, 2019

Terbaik Training Kurikulum 2013 Di Tahun 2016 Dilakukan Berjenjang

Sahabat Edukasi yang berbahagia...

Sistem Pelatihan Kurikulum 2013 dilakukan bagi guru di tahun 2016 ini akan dilakukan secara berjenjang.

Sebagaimana isu resmi yang admin share dari situs Kemdikbud sebanyak 598 Instruktur Nasional telah lolos seleksi pada pembinaan yang berlangsung pada 20-24 Maret 2016.

Yang mana, untuk selanjutnya para Instruktur Nasional tersebut akan menawarkan pembinaan kepada Instruktur Provinsi yang berjumlah 3.661 orang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan melaksanakan pendampingan pembinaan Kurikulum 2013, dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah sasaran.

Pelatihan Instruktur Provinsi akan digelar pada ahad kedua hingga ahad keempat April 2016. Kemudian Instruktur Provinsi akan melatih Instruktur Kabupaten/Kota sebanyak 66.564 orang. Lalu Instruktur Kabupaten/Kota akan melatih di sekolah sasaran yang melibatkan 285.698 guru dan kepala sekolah. Pelatihan Kurikulum 2013 secara berjenjang ini ditargetkan selesai sebelum selesai Juli 2016 atau sebelum tahun pelajaran gres 2016-2017 dimulai.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan, mulai Juli 2016, sekolah sasaran akan mulai menerapkan Kurikulum 2013 yang telah direvisi. Saat ini gres enam persen sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013. Tahun 2016 akan bertambah 19 persen, sehingga total mencapai 25 persen sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013.

"Mulai Juli nanti kita laksanakan Kurikulum 2013 yang direvisi. Maka kita harus menyiapkan gurunya. Mulai bulan ini (Maret) kita menyiapkan pembinaan guru secara berjenjang, dari nasional, provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah, biar semua sekolah yang akan menjalankan Kurikulum 2013 yang direvisi sanggup siap," ujar Hamid usai penutupan Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 di Pusdiklat Kemendikbud, Depok, Jawa Barat, (24/3/2016).

Ia mengatakan, pembinaan Kurikulum 2013 akan dilakukan berjenjang. Untuk memastikan rujukan pembinaan di tingkat nasional juga berlangsung di tingkat lain, yaitu provinsi, kabupaten/kota, hingga sekolah sasaran, Kemendikbud akan melaksanakan pendampingan dan pengawasan hingga tingkat sekolah. Pendampingan dan pengawasan tersebut akan dilakukan Kemendikbud dengan tiga metode.

Pertama, menurunkan semua Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional hingga tingkat sekolah. "Jadi mereka tidak hanya bertugas di level provinsi dan kabupaten/kota saja, tapi hingga sekolah," kata Hamid.

Kedua, lanjutnya, Kemendikbud akan melaksanakan kontrol materi atau materi pelatihan. Hamid menuturkan, materi pembinaan Kurikulum 2013 dibentuk sama dari tingkat nasional hingga sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya distorsi isu alasannya yakni pembinaan dilakukan secara berjenjang.

Ketiga, Kemendikbud telah menyiapkan sistem pengawasan secara daring (online). "Sehingga apa yang terjadi di level provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah, sanggup eksklusif dimasukkan ke sistem dan eksklusif dilihat oleh sentra (Jakarta)," tutur Hamid.

Ia menambahkan, sesudah tahun ini terdapat 25 persen sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013, pada tahun 2017 jumlah sekolah tersebut akan bertambah menjadi 35 persen. Lalu pada tahun 2018 bertambah menjadi 60 persen sekolah. Ditargetkan pada tahun 2019 seluruh sekolah di Indonesia sudah menerapkan Kurikulum 2013 yang telah direvisi.

Terbaik Pembinaan Kurikulum 2013 Pascarevisi Memakai Metode Pembelajaran Aktif

Sahabat Edukasi yang berbahagia...

Saat ini, revisi Kurikulum 2013 telah selesai. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memulai training Instruktur Nasional Kurikulum 2013 pascarevisi dengan metode yang berbeda dibanding pelatihan-pelatihan sebelumnya.

Di mana, Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 didesain secara interaktif dan partisipatif oleh Narasumber Nasional dan tim fasilitator. Selama pelatihan, para Instruktur Nasional dirangsang untuk mengelaborasi seluruh pemikiran dan kemampuannya dalam bentuk diskusi kelas.


Selanjutnya menurut gosip yang admin share dari situs resmi Kemdikbud bahwasannya Mendikbud Anies Baswedan usai penutupan pada acara Pelatihan Instruktur Nasional Kurikulum 2013 di Pusdiklat Kemendikbud, Depok, Jawa Barat, (24/3/2016) memberikan pesan "Kita ingin yang bisa jadi Instruktur Nasional ialah orang-orang yang mencerminkan kurikulumnya. Guru berubah tugas sebagai fasilitator, yaitu fasilitator pembelajar, sehingga belum dewasa juga mencar ilmu aktif".

Mendikbud mengatakan, dari 666 penerima training Instruktur Nasional, ada 598 orang yang ditetapkan lolos seleksi sebagai Instruktur Nasional. Pelatihan memakai metode diskusi dan pembelajaran aktif.

Para penerima diberi pembekalan wacana bahan Kurikulum 2013, kebijakan umum Kemendikbud, serta metode pembelajaran yang aktif. Sebagian besar Instruktur Nasional terdiri dari unsur guru. Mendikbud berharap training ini sanggup mendorong guru mempunyai sifat pembelajar, yaitu mempunyai motivasi untuk terus belajar, juga mempunyai pikiran yang terbuka, serta sanggup mengikuti perkembangan zaman.

"Kita ingin semua guru-guru kita ialah guru-guru yang mencerahkan dan menciptakan anak-anaknya cinta belajar," tutur Mendikbud.

Ia menuturkan, sesudah mengikuti training Kurikulum 2013, guru diperlukan sanggup berubah tugas menjadi fasilitator pembelajaran yang menciptakan siswa menyenangi acara belajar-mengajar. "Jangan hingga kurikulum gres tapi cara mengajarnya masih (cara) lama," katanya.

Mendikbud juga berharap supaya para Instruktur Nasional yang telah menerima training di Pusdiklat Kemendikbud tersebut sanggup menularkan metode dan motivasi selama training kepada rekan-rekannya di daerah. Para Instruktur Nasional juga harus sanggup berimprovisasi, alasannya ialah kondisi yang berbeda di tiap daerah. "Sehingga nantinya belum dewasa kita benar-benar jadi belum dewasa yang siap berkompetisi di kurun 21," ucapnya.

Monday, February 11, 2019

Terbaik Hasil Revisi Kurikulum 2013 Tahun 2016 Lebih Memudahkan Kerja Guru, Terutama Dalam Evaluasi Siswa

Sahabat Edukasi yang berbahagia...

Revisi terhadap dokumen Kurikulum 2013 telah dilakukan tahun 2016 ini. Dari hasil revisi Kurikulum 2013 ini, diperlukan para guru lebih gampang mengimplementasikannya. 

Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumadi dalam sebuah obrolan pendidikan yang membahas implementasi Kurikulum 2013 di Hotel Grand Inna Kuta Bali, Sabtu (11/6/2016).

Tjipto menambahkan hasil revisi ini akan lebih memudahkan kerja guru, terutama dalam evaluasi terhadap siswanya. "Kalau sebelumnya guru matematika harus menilai perilaku spiritual dan perilaku sosial semua siswa, kini tidak." 

Tugas itu dilakukan guru Agama dan Budi Pekerti serta guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) secara langsung. Namun guru matematika tetap berkewajiban menumbuhkembangkan aksara anak, biar belum dewasa tidak tercerabut dari akar budaya bangsa kita," ujar Tjipto.

Tugas menumbuhkan aksara kasatmata siswa menjadi tanggung jawab bersama. "Guru matematika kalau melihat ketidakjujuran anak, tidak bisa menyampaikan itu kiprah guru agama dan guru PPKn saja. Itu tetap memnjadi tanggung jawab semua," tambahnya.

Terkait dengan implementasi Kurikulum 2013, Tjipto menyampaikan Kemendikbud melaksanakan training pelatih secara berjenjang. Pelatihan pelatih dimulai dari training narasumber nasional, kemudian dilanjutkan dengan training pelatih provinsi dan selanjutnya pelatih daerah. "Guru sehabis dilatih, nanti mulai bulan Agustus atau September paling lambat akan didampingi tim pendamping," ujarnya.

Tim pendamping tidak didatangkan dari pusat namun memberdayakan sumber daya insan dari masing-masing daerah. "Kita dorong biar tim pendamping kurikulum yang terdiri atas pengawas dan tim yang sudah terbentuk selama ini dari tiap kawasan sebagai tokoh sentral. Makara kawasan tidak tergantung dari pusat namun kawasan terus berkembang sesuai batas kemampuan masing-masing dan sesuai nilai-nilai yang berkembang di kawasan tersebut," kata Tjipto yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta tersebut.

Tahapan implementasi Kurikulum 2013 sesuai akad Kemendikbud dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dilaksanakan secara bertahap. "Sebelumnya sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebanyak 6%, kemudian kini tambah 19% menjadi 25%. Nanti kita naikkan lagi 35% menjadi 60%. Sehingga pada tahun 2018/2019 implementasinya ditargetkan sudah 100%," pungkas Tjipto.